Tipe dan Gaya Trading Trader Forex
Dalam trading forex, para trader pastinya
menginginkan profit yang maksimal dan meminimalisasi kerugiaan (loss). Untuk mencapai
target sasaran banyak cara yang digunakan baik analisa teknikal maupun
fundamental. Dengan analisa dan teknik trading yang digunakan maka muncullah
tipe-tipe trader, yaitu; swing trader, daytrader dan scalper. Termasuk tipe yang
manakah Anda? Yuk kita ulas satu persatu ketiga tipe trader tersebut.
SWING TRADER
Swing trader cenderung untuk
menahan posisinya hingga berhari - hari hingga berbulan-bulan. Trader dengan
pola swing cenderung untuk menunggu sampai harga pada posisi terbaik dan target
profit cukup besar. Para swinger lebih sering menggunakan time frame harian
atau 4H untuk menentukan trend jangka panjang mereka. Untuk pengambilan
keputusan Buy atau Sell, biasanya mereka cukup menggunakan grafik 1 H saja. Mereka
akan mencari waktu yang tepat untuk membuka posisi dengan grafik H1 dengan
syarat arahnya sama dengan D1. Biasanya trader swinger mengejar target profit
di atas 100 points sehingga butuh beberapa hari hingga minggu untuk tercapai. Para
Swinger juga tidak segan segan melakukan counter trend hanya untuk mengambil
pembukaan posisi. Dengan asumsi bahwa tidak lama lagi akan bergerak turun
meskipun pada saat ini masih sedang dalam trend naik. mereka kebanyakan tidak
menyukai memantau grafik mereka terus terusan demi menghemat waktu. Hal ini
diimbangi dengan memiliki modal yang cukup besar untuk menahan pergerakan
harga. Kelebihan dari bertrading dengan model swing adalah analisanya relatif
lebih mudah.
DAY TRADER
Day trader adalah trader dengan
model harian buka dan tutup posisi di hari yang sama. Paling lama hanya dalam
kisaran beberapa hari dan sangat jarang melewati minggu yang berjalan. Karena
time frame & waktu trading yang singkat, target profitpun tidak besar,
dibawah 100 points. Kebanyakan sekitar 30-50 points. Manfaat trading pola day
trader adalah banyaknya kesempatan yang bisa diambil karena target profit tidak
lebih dari 100 points. Day trader yang tidak mahir membaca grafik acapkali
mengalami loss dalam jumlah cukup besar dalam waktu yang singkat
SCALPER
Scalping berasal dari bahasa
inggris (scalp) yang artinya adalah kutu loncat. Mereka seringkali memanfaatkan
situasi pergerakan harga yang sangat kecil dan tiada artinya bagi seorang
Swinger. Bagi mereka, keuntungan 10-15 points sehari bahkan di bawah 10 points
sudah cukup yang penting adalah stabilitasnya. Scalper berpandangan keuntungan
kecil lebih mudah dicapai daripada mengejar keuntungan 100 points dalam satu
kali trading. Seringkali mereka juga mengambil jumlah lot yang banyak per
posisinya dibandingkan para trader kebanyakan. Seorang scalper biasanya menggunakan time
frame 1H dan 5M dalam trading mereka, 1H
berguna untuk menentukan major trend yang sedang terjadi sedangkan 5M digunakan
sebagai penentu eksekusi. Bagi seorang scalper, spread sangat penting
peranannya bagi mereka. Kelebihan dari trading dengan model seprti ini adalah mudahnya
kita mendapatkan profit yang kita kejar. Kekurangannya? Masalah yang paling
utama adalah menentukan titik stop loss yang akan diambil. Kalau scalping tanpa
SL bagaimana? Ini juga tidak kalah sulitnya. Memang akan jauh lebih mudah
mencapai profit.
Tidak satupun metode trading yang
telah disebutkan diatas lebih baik dibandingkan metode lainnya. Setiap metode
memiliki trader yang telah sukses bertahun-tahun. Namun juga ada yang rugi
karenanya. Kunci disini adalah menemukan metode trading yang tepat bagi diri
anda sendiri. Yang perlu diperhatikan disini adalah penggunaan multiple time
frame untuk membantu anda menentukan kondisi di market. Satu kunci sederhana
dalam menentukan time frame adalah Time frame yang lebih kecil cenderung
menuruti time frame yang lebih besar.
Powered by indojaden.com IB (Introducing Broker) resmi Jadenforex (jadenforex.com)